perubahan itu penting
PERUBAHAN ITU PENTING (Cerita Ringan Sebuah Perjalanan)
Oleh: Hamzah
Suatu ketika di tahun 2013. Saya bepergian, dari Sengkang ke Makassar.
Sengkang, ibu kota kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Berjarak 189 km. Utara Makassar. Sengkang berjuluk kota "Santri" dan "Sutera".
Julukan dua-dua tersebut memang layak bagi kota berpenduduk mayoritas Bugis ini. Selain pondok pesantren "As'adiyah" yang terkenal dengan Qawa'id bahasa Arabnya, juga kota ini bertsbur sarung Sutera. Asli loh.
Di tahun 2013 ini, saya kerap bolak-balik, untuk dua urusan. Di Makassar, untuk penyelesain disetasi. Sedang di Sengkang, untuk penyaluran hobi abadi. Fishing. Sambil bersenang-ria, mancing di Sengkang dan daerah-daerah sekitarnya, terutama daerah-daerah potensi ikan mas di wilayah kabupaten Bone.
Menumpang bus sewa, saya pilih. Selain tidak capek nyetir sendiri, juga bisa berbagi cerita dengan teman dadakan, saat dalam perjalanan. Syukur-syukur, jika ada sehobi mancing. Wah...panjang ceritanya.
Sibgkat kisah. Setiba di Makassar. Biasa, semua penumpang diantar sampai ke rumah masing-masing. Maklum tengah malam.
Saya mendapat giliran terakhir, karena rumah saya, paling jauh dibanding penumpang lain.
Saat giliran seorang ibu, berumur sekira 50-an tahun di antar. Sang sopir bertanya "maaf, rumah ibu di mana" ?. Ibu menjawab : "dekat asrama Haji, rumah keluargaku, ada pohon mangga, pagarnya cat warna hijau".
Posisi mobil saat itu, sudah di seputar asrama Haji. Tapi sang Ibu, tidak bisa menunjukkan alamat rumah sasaran. Sang sopir banting setir, putar kembali, karena terasa sudah jauh., tapi tak kunjung ketemu.
Mobil berkeliling melewati lorong demi lorong. Tidak ketemu.
Sang sopir bertanya pertanyaan yg sama. Sang Ibu tidak bisa berkata apa-apa. Mungkin beliau panik atau agak pening karena mabuk darat. Beliau hanya bisa mengulang "ada pohon mangga di depannya, cat pagar warna hijau".
Sang Ibu kelihatan gugup dan merasa tidak enak. Maklum entah sudah berapa kali mobil kami, bolak-balik. Tapi tidak ketemu jua.
Sang sopir yang baik hati. Sedikitpun tidak mengeluh apalagi berkata kasar. Tidak sama sekali.
Saya kali pertama menjumpai sopir sebaik ini. Biasanya sopir, kalau tidak cerewet, mengomel atau malah marah-marah. Gaya milenial.
Saya angkat topi sama sopir ini. Ternyata, beliau seorang bangsawan Bugis. Dipanggil dengan sapaan "Pung" atau "Andi". Panggilan istimewa khusus orang Bugis yang berperangai baik dan pemberani serta tegas.
Pantasan, gumamku dalam hati.
Beliau tidak mempetlihatkan tanda jengkel sedikit un. Beliau sabar dan
berusaha menenangkan diri, menarik nafas, keiihatan santai. Beda dengsn Ibu, yang kelihatan semakin panik dan salah tingkah.
Sesaat setelah itu, sopir memulai lagi perburuan. Tidak dapat juga.
Waktu Makssar menunjuk di angka 03.45. Artinya, kita sudah menghabiskan waktu pencarian kurang lebih satu jam.
Ada sekira 2 atau 3 penumpang, berkomentar miring. Wajar, mungkin merasa bosan dan jengkel.
Tiba-tiba sopir
berhenti, turun dari mobil. Ternyata hendak bertanya kepada segerombol anak muda yog sedang asyik bermain gitar.
Riuh-rendah suara nyanyian, tiba-tiba berubah menjadi hening.
Saat sang sopir bertanya penuh sopan: "Assalamualaikum, maaf dik, mau tsnya alamat rumah bapak Ahmad D. di mana"?
Salah seorang dari anak muda menjawab lirih: "bapak jalan lurus sekira 100-an meter, lalu belok kiri, kira-kira-kira 25 meter masuk, rumah yang ketiga".
Berhasil !!!Setelah hampir dua jam, kita beranjang-sana, berpputar-putar.
Nah...ini dia akar masalahnya. Ternyata, rumah yang dicari itu, sudah dua kali dilewati tadi. Mengapa bisa ?
Rumah tersebut sudah tidak berpohon mangga lagi. Sudah ditebang oleh pemilik. Sepertinya sudah direnovasi bagian depan dan teras.
Warna pagarpun juga berganti warna menjadi oranye agak muda. Pantas tidak bisa ketemu. Telah terjadi "perubahan".
Sang Ibu, katanya lupa-lupa ingat. Maklum, beliau lama baru berkunjung.
Hati-hati pada perubahan. Jangan pasang mati dan terpsku dengan satu keadaan. jangan sampai keadaan sudah berubah.
Repot jadinya kan ?
Ternate, 23/7/20
<hamzah giling>
Komentar
Posting Komentar